TULISAN TANPA JUDUL
Oleh : Dzuhrida Saskia P (Ketua bidang RPK Kasman Singodimedjo periode 2020)
Bicara soal anak muda, pasti tidak lepas dari pembahasan semangatnya yang membara, fisiknya yang tangguh, serta pemikiran-pemikiran kritis mereka. Pun tak bisa dipungkiri jika peran pemuda dalam berjalannya suatu negara menjadi penting, mengingat tonggak pertama kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah dari anak mudanya. Berapa banyak pemuda terdahulu yang telah menorehkan prestasi gemilang, yang bahkan bisa kita rasakan manfaatnya hingga sekarang.
Nah... yang jadi pertanyaan, sudahkah kita mengisi kemerdekaan ini dengan karya? Atau dengan gagasan-gagasan kita dalam upaya perubahan? Sejauh mana diri berdampak untuk masyarakat?
Melalui tulisan ini, saya mengajak teman-teman untuk menilik ke belakang belajar dari sejarah Muhammadiyah 108 tahun yang lalu. Dimana pada saat itu KH. Ahmad Dahlan keluar rumah, menawarkan perabotan-perabotan rumahnya untuk di jual. Hal ini beliau lakukan semata-mata agar dapat menggaji guru-guru yang mengajar di sekolah Muhammadiyah yang beliau dirikan. Tapi apa yang terjadi setelah 108 tahun kemudian? Karena ketekunan dan kesabaran beliau, sekarang Muhammadiyah mempunyai 19.951 sekolah, 102 pesantren, 176 Universitas, 457 Rumah sakit, 13.000 Masjid dan Mushola, 437 Baitul Maal, 762 bank kredit rakyat syariah, dan tak lupa 10 fakultas kedokteran yang melahirkan 700 dokter setiap tahunnya.
Gimana..?? Sudahkah sibuk terinspirasi atau masih saja berhalusinasi??
Belajar dari kisah diatas, bahwa kita sekarang adalah hasil dari pilihan-pilihan kita di masa lalu. Mau jadi apa kita dimasa depan adalah hasil dari pilihan- pilihan kita saat ini. Ada orang yang konsisten dengan pilihan-pilihan hidupnya, seperti KH Ahmad Dahlan yang istiqomah mengembangkan Muhammadiyah demi kemaslahatan Umat. Jika saja KH Ahmad Dahlan menyerah dan berubah haluan pada saat itu, mungkin akan berubah juga endingnya. So... sudahkah pilihan hidup yang teman-teman ambil saat ini sejalan dengan tujuan dan cita-cita kalian? Mungkin seperti tontonan-tontonannya, bacaan-bacaannya, temen bergaulnya maupun lingkungannya. Jika saat ini, teman-teman merasa pilihan-pilihan hidup kalian tidak sejalan dengan tujuan, maka belum terlambat untuk berpindah haluan.
Yuk!! Kita mulai tata kembali, apa yang perlu diubah dan apa yang perlu diperbaiki kedepannya. Jika masih ada dari teman-teman yang berfikir kalau hidup harus mengalir seperti air atau istilah kerennya “let it flow ajalah”, bagi saya itu bukanlah hal yang tepat. Ikan saja dikatakan hidup jika ia mampu berenang melawan arus, apalagi kita sebagai manusia yang dikaruniai akal pikiran yang mampu mengambil keputusan baik atau buruk.
Ada sebuah ungkapan yang dikatakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis, yaitu “Cogito ergo sum, yang berarti Aku berfikir maka aku ada”.
Poin perbedaan yang terjadi antara manusia dengan makhluk lainnya bukan dengan ada atau tidaknya akal. Melainkan, bagaimana cara manusia tersebut dalam menggunakan akalnya. Memang setiap pilihan pasti ada konsekuensinya masing-masing. Tapi satu hal yang pasti, Keberhasilan adalah kumpulan dari setiap pilihan ‘tepat’ atas pilihan ‘sederhana’ dalam hidup kita; antara nonton film atau diskusi, main atau baca buku, banyak mikirin mantan atau mikirin masa depan?
Sekali lagi itu pilihan... yang jelas “Harapan, keyakinan, dan cita-cita harus terus diperjuangkan”
Jadilah Pemimpi yang Berambisi, apalagi jika mimpi itu ada kebahagiaan banyak orang didalamnya. Mulai sekarang yuk berusaha untuk tetap menyala meski redup jalannya!!! Semangat menebar manfaat!!! 😊😊😊
-------------------
Sumber data :
Laporan Kerja Muktamar ke-47 Muhammadiyah
MasyaAllah ukhti 👍🏻👍🏻
BalasHapus