Pendidikan Belajar dari Covid-19

Oleh: Wakhidah 'Amaliatush Sholikhah

Apa kabar pendidikan saat ini? Tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara, pahlawan nasional Indonesia yang di hormati sebagai bapak Pendidikan Nasional di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Pedoman Penyelenggaraan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020. Dalam pedoman tersebut, Kemendikbud mengumumkan tema Hardiknas 2020, yaitu "Belajar dari Covid-19".


Pendidikan belajar dari Covid-19 melalui keputusan pemerintah memindah metode belajar dengan menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran dari rumah. Padahal tidak semua pendidik dan peserta didik  menguasai ilmu teknologi dan cara penggunaanya. Belum tentu juga mereka memiliki sarana dan prasarana yang memadai karena untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja belum pasti tercukupi apalagi untuk memiliki alat teknologi. Bahkan, apabila  dibandingkan dengan negara lain, harga paket kuota Internet di Indonesia lebih mahal.
Rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal saja, tetapi juga sebagai tempat sekolah. Tidak semua orang tua menguasai materi sekolah anaknya, karena tidak semua orang tua telah menempuh jenjang pendidikan pada masanya.  Belum lagi anaknya yang susah untuk diatur dan hal ini membuat orang tua belajar bagaimana cara mendidik anak, baik di rumah maupun di sekolah, karena sejatinya pendidikan pertama itu di rumah. Metode daring ini juga memberikan pembelajaran kepada pendidik, jika mereka tidak melek teknologi maka suatu saat mereka bakal tergantikan oleh teknologi.
Sekolahan perlu merencanakan ulang untuk proses belajar mengajarnya dengan berbagai program yang ada. Dahulu memang sekolah sebagai tempat yang ramai dan penuh berbagai peserta didik, tapi bisa saja sekolah akan menjadi sepi dan hanya meninggalkan kenangan seperti saat ini. Mungkin kegiatan belajar mengajar di rumah bisa jadi sebuah kegiatan yang menjadi sebuah kewajaran karena mulai dari sekarang saja buktinya bisa belajar tanpa harus datang ke sekolah, hanya dengan menggunakan gadget ataupun menggunakan laptop dan komputer, siswa bisa menerima materi pembelajaran.
Setelah menetapkan kebijakan seperti saat ini, seharusnya pemerintah bersiap-siap untuk  menyiapkan  perangkat pendukung agar peserta didik dan pendidik bisa mengikuti kebijakan tersebut tanpa timbul permasalahan baru nantinya. Jika kita lihat, masyarakat Indonesia memiliki berbagai kemampuan berbeda-beda dalam segi ekonomi, sosial dan geografi. Setelah adanya metode daring kemungkinan masyarakat Indonesia akan berkurang dalam hal nilai sosialnya, karena mereka terlalu fokus terhadap dunia mereka sendiri. Walaupun mereka memenggang teknologi yang bisa melihat dunia, tapi mereka tidak ada interaksi secara langsung dan sifat individualisme akan muncul dari dalam diri mereka. Mungkin ini semua sudah rencana Allah untuk menjalankan alur cerita kehidupan. Semoga kita semua mampu menjalankan skenario yang Allah buat dengan sebaiknya dan dapat belajar dari Covid-19.





Komentar

Postingan Populer