AWAS!! JANGAN LALAI KARNA GAWAI Oleh : Deva Tri Alfiana
People these days, dalam beberapa bulan terakhir ini, penyebaran wabah Covid-19 terus menjadi perhatian serius di berbagai Negara. Di Indonesia sendiri, ketakutan terhadap penyebaran virus ini membuat pemerintah memberikan himbauan kepada seluruh masyarakatnya untuk menerapkan social distancing melalui gerakan #dirumahaja sebagai salah satu usaha melawan musuh berbentuk mikroba ini. Sebab diyakini, melalui gerakan #dirumahaja penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir sehingga korban yang terjangkit pun bias berkurang atau bahkan tidak ada. Gerakan #dirumahaja ini sendiri dilakukan dengan cara meminta masyarakat untuk mengalihkan semua aktivitas yang biasa dilakukan di luar menjadi di dalam rumah. Mulai dari meliburkan berbagai aktivitas akademik seperti kampus dan sekolah, meliburkan tempat kerja, pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan, serta pembatasan kegiatan-kegiatan yang melibatkan berkumpulnya banyak orang. Tidak ada lagi nongkrong di warung kopi apalagi jalan-jalan kesana sini.
Tentunya wabah Covid-19 ini memunculkan perubahan drastis yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Bagaimana tidak? Aktivitas belajar, bekerja, dan kegiatan-kegitan lain harus tetap dilaksanakan di tengah merebaknya wabah ini meskipun sedang berada di rumah. Hal ini menjadikan segala aktivitas beralih dari dunia nyata menjadi aktivitas dunia maya atau biasa kita sebut dengan online activity, yang mau tidak mau menjadikan manusia semakin menggantungkan hidup pada handphone pintar yang mereka miliki. Baik untuk bekerja, belajar, belanja, membeli makanan, bahkan hanya untuk sekedar mengisi waktu luang dengan bermain game, menonton film, ataupun membaca cerpen dan novel.
Selaras dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat,keterikatan antara interaksi manusia dengan smartphone rasa-rasanya sudah seperti kebutuhan pokok yang setiap saat harus dipenuhi. Hal-hal yang dulunya tidak dibutuhkan, seperti kerap mengecek ponsel meski tidak bergetar, saat ini menjadi penting dan harus dilakukan setiap waktu untuk mengetahui informasi perkembangan yang terjadi. Layaknya zat adiktif, smartphone juga bias memberikan efek "candu". Salah satu contoh keterikatan manusia dengan teknologi yang justru mempermudah diri dalam menjajah diri sendiri dan menjadi budak atas kemajuan teknologi. Maka dari itu, pilihan menjadi tuan atau budak atas teknologi ada pada diri kita masing-masing.
Sebagai kaum pelajar, kecerdikan menempatkan diri ditengah pandemi yang sekarang ini terjadi sangat-sangatlah penting untuk dimiliki, Hendaknya kita dapat menggunakan waktu luang kita selama masa #dirumahaja dengan kegiatan-kegiatan positif serta meningkatkan produktivitas sesuai dengan passion yang dimiliki, bijak-bijak menggunakan social media ditengah kondisi seperti saat ini sangatlah penting. Karena, tak bias dipungkiri social media memiliki pengaruh yang luar biasa bagi kita sebagai pengguna. Bagaimana tidak? Melalui sosial media kita dapat dengan mudah memperoleh dan membagikan berita yang belum jelas kebenaranya, yang juga belum tentu legal statusnya. Tetapi, melalui social media pula kita dapat mengetahui kondisi apa yang saat ini terjadi di Negara kita dengan cepat, memantau kebijakan-kebijakan pemerintah yang membuat geleng-geleng kepala. Jangan sampai kita terlena.
Editor : Dzuhrida Saskia Pratiwi
Komentar
Posting Komentar